Tentang Forhati
Forhati adalah organisasi semi-otonom yang lahir di bawah naungan KAHMI, dengan semangat perjuangan yang tak terpisahkan dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).
Resmi berdiri pada 22 Desember 1998, Forhati bukan sekadar organisasi alumni perempuan HMI, tetapi juga gerakan yang membawa visi besar bagi perempuan dalam berbagai sektor kehidupan.
Kehadiran Forhati memiliki makna historis yang mendalam. Kelahirannya bertepatan dengan era reformasi 1998—sebuah momentum kebangkitan demokrasi di Indonesia—dan beriringan dengan Hari Ibu yang jatuh pada 22 Desember.
Dua peristiwa besar ini menjadi simbol perjuangan dan identitas Forhati yang terus mengakar dalam setiap langkah dan agenda perjuangannya, baik di masa kini maupun di masa depan.
Sebagai wadah para alumni HMI-Wati, Forhati memiliki kekuatan intelektual dan akademik yang solid, dengan jejaring luas yang tersebar di berbagai sektor—pemerintahan, masyarakat, hingga dunia usaha.
Dalam ranah profesional, anggota Forhati juga berkiprah di berbagai bidang, termasuk politik, di mana mereka hadir di hampir seluruh partai, serta di berbagai organisasi Islam besar seperti Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, dan lainnya.
Keberagaman ini adalah potensi sekaligus tantangan. Sebagai bagian dari komunitas cendekiawan dan intelektual Muslimah, Forhati mengemban tanggung jawab besar untuk mencerdaskan, mencerahkan, dan memberdayakan masyarakat, khususnya kaum perempuan.
Dengan semangat yang terus menyala, Forhati berkomitmen untuk berkontribusi nyata bagi negeri, memastikan setiap langkahnya membawa perubahan yang berarti.